Sering kita mendengar tentang sedekah, namun apakah kita sudah mengerti apakah itu sedekah? Bila dipikir secara logika saat bersedekah berarti harta kita berkurang. Lalu mengapa justru banyak yang mengatakan bahwa sedekah adalah pangkal kaya? Lalu harta seperti apa yang boleh kita sedekahkan?apakah serta merta amal sedekah kita akan diterima oleh Allah Ta’ala?
Karena sedekah secara logika tentu mengurangi apa yang kita miliki, namun apakah benar berkurang? Lalu apakah boleh sedekah dengan uang haram, karena kadang kita temui di media massa ada seorang pencuri yang menyedekahkan milyaran hasil curiannya? Bagaimana dengan nasib pekerja yang halal namun jumlah sedekahnya tidak mampu menyaingi jumlah sedekah pencuri itu?
Pengertian Sedekah
Definisi sedekah menurut ahli ilmu klasik sebagai berikut,
تَمْلِيكٌ بِلَا عِوَضٍ وَلِثَوَابِ الْآخِرَةِ صَدَقَةٌ
“sedekah adalah pemberian dari yang sang pemilik tanpa mengharapkan ganjaran selain balasan kebaikan di Akhirat.”( Halil, al Mukhtasor, hal 214).
Definisi tersebut jelas menyebutkan pemberian atau sesuatu yang berharga bagi sang pemilik. Karena ketika memberikan sesuatu yang tidak berharga, maka tidak ada rasa berat atau enggan untuk memberinya. Contohnya ketika kita memberikan celana yang sudah berlubang atau ponsel rusak yang tidak berharga, ini tidak disebutkan sebagai sedekah.
Pemberian juga dari pemilik, karena jika seseorang memberikan sesuatu yang bukan miliknya, tentu tidak disebut sedekah, contohnya seorang kakak memberikan sepatu milik adiknya kepada orang lain. Dan yang paling utama dari definisi di atas adalah tidak mengharapkan ganjaran selain balasan kebaikan dari Allah Ta’ala. Hal ini penting karena syahwat manusia tidak akan menyukainya, sehingga terjadi ujian di batin ketika pemberian di lakukan. Dan ujian inilah yang menjadi dasar tolak ukur iman seseorang. Semakin kuat imannya, tentu semakin mudah dan ikhlas baginya untuk bersedekah.
Faedah Sedekah di Pagi Hari
Ternyata dalam Islam ada tuntunan untuk bersedekah di pagi hari. Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
“Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua malaikat kepadanya lalu salah satunya berkata: ‘Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya’, sedangkan yang satunya lagi berkata: ‘Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil)’.” (HR. Bukhari No. 304; Muslim No.1016)
Dari hadis kita dapatkan bahwa keutamaan sedekah di pagi hari adalah diturunkannya dua malaikat yang mendoakan keberkahan dan pengganti atas apa yang di sedekahkan. Seandainya kita dapat merutinkan setiap pagi untuk sedekah, tentu betapa banyak keberkahan yang diperoleh. Caranya bagi yang pria dapat dengan memasukan sedekah di kotak amal masjid ketika selesai salat Subuh, atau transfer ke saudara yang tidak mampu, sehingga mencukupi baginya untuk makan di hari itu.
Sedekah Tidak Membuat Miskin
Ada yang selalu menghitung-hitung uangnya ketika sedekah, dan bahkan berpikir panjang yang pada akhirnya yang keluar adalah 1 koin uang seribu Rupiah. Ini umum terjadi karena ketidak tahuan atas hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
“Sedekah itu tidak akan mengurangi harta.( HR. Muslim No. 2588)
Seandainya kita sadar bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta, tentu akan lebih royal dan tidak berpikir panjang lagi, bahkan jika kita membaca kisah sahabat, dimana sahabat Abu Bakar dan Umar Bin Khattab radiyalaahu anhuma saling berlomba-lomba hingga berusaha memberikan semua yang dimiliki. Karena mereka tahu dan yakin bahwa sedekat tidak akan mengurangi harta. Lalu bagaimana dengan kita, yang semuanya serba logika dan ketika mengeluarkan uang lima ribuan, segera di kepalanya melakukan perhitungan matematis bahwa hartanya berkurang lima ribu dan padahal jika tidak sedekah, uang lima ribu itu dapat dibelikan es teh manis favoritnya. Itulah bedanya level kita dengan para sahabat, dan tidak akan pernah mampu menyamakan mereka dalam tingkatan sedekah. Coba saja tanyakan kepada diri kita saat ini, siapkah kita bersedekah seluruh harta kita ? seperempatnya saja belum tentu!
Sedekah Hanya Dengan Yang Baik
Apakah semua yang disedekahkan lalu otomatis diterima Allah Ta’ala dan diberikan ganjaran pahala? lalu bagaimana dengan para koruptor yang menyedekahkan hasil korupsinya?. Ternyata tidak semua sedekah diterima, karena Allah tidak menerima kecuali yang baik, sebagaimana sabda Rasullulah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ وَلَا يَقْبَلُ اللَّهُ إِلَّا الطَّيِّبَ وَإِنَّ اللَّهَ يَتَقَبَّلُهَا بِيَمِينِهِ ثُمَّ يُرَبِّيهَا لِصَاحِبِهِ كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ
“Barangsiapa yang bershadaqah dengan sebutir kurma hasil dari usahanya sendiri yang baik (halal), sedangkan Allah tidak menerima kecuali yang baik saja, maka sungguh Allah akan menerimanya dengan tangan kananNya lalu mengasuhnya untuk pemiliknya sebagaimana jika seorang dari kalian mengasuh anak kudanya hingga membesar seperti gunung” (HR. Bukhari No. 278; Muslim, No. 1014)
Pelajaran dari hadis ini adalah kita diperintahkan untuk mencari rezeki yang halal dan bersedekah, karena walaupun sebutir kurma, tetap diterima sedekahnya. Berbeda dengan orang yang niat mencuri untuk sedekah, tidak akan diterima karena bukan dari usahanya yang halal.
Dengki Yang Diperbolehkan
Tidak semua sifat dengki itu dilarang dalam Islam, ada 2 yang diperbolehkan. Dalam arti agar orang yang dengki tersebut termotivasi untuk melakukan kebaikan yang sama atau bahkan lebih. Dengki tersebut dijelaskan dari Abdullah bin Mas’ud berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
“Tidak boleh mendengki kecuali terhadap dua hal: (terhadap) seorang yang Allah berikan harta lalu dia pergunakan harta tersebut di jalan kebenaran dan seseorang yang Allah berikan hikmah lalu dia mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain.” (HR. Bukhari No. 165; Muslim, No. 816)
Inilah 2 dengki tersebut dan salah satunya adalah dengki kepada orang kaya yang menyedekahkan hartanya di jalan Allah. Jika melihat ada orang kaya dan royal dalam bersedekah, kita niatkan dalam diri kita agar Allah mudahkan kita bersedekah dalam kondisi apapun, karena baik dalam keadaan miskin atau kaya, setan akan selalu mencoba untuk menggagalkan sedekah kita, atau paling sedikit berusaha membuat jumlah yang kita sedekahkan lebih kecil daripada niat kita di awal. Dan ini umum terjadi..
Kesimpulannya adalah sedekah yang merupakan pemberian kepada yang lain dengan mengharapkan semata-mata ganjaran dari Allah Ta’ala merupakan suatu bentuk ketaatan yang dicintai Allah dan Rasul-Nya, memiliki manfaat yang besar bagi hamba Allah tersebut, dan juga Allah jadikan sebab datangnya keberkahan harta yang disedekahkan dengan tidak berkurang, Allah menerima sedekah yang datang dari yang halal dan menyiapkan ganjaran bagi pemberi sedekah di hari Kiamat nanti.
The Habaib – Media Islam dan Kajian Online
Artikel atau Video dapat Follow | Like | Subscribe | Share
📷Instagram: @thehabaib
📲 Telegram : @thehabaib
📑 Facebook: thehabaib
▶️ Youtube: thehabaib