fbpx

Muda Foya-Foya, Tua Kaya Raya, Mati Masuk Surga

Banyak orang zaman now yang menjalankan hidup dengan motto “Muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga“.

Ini adalah hal yang mustahil. Jalan menuju Surga sungguh sulit, penuh rintangan dan duri. Seorang hamba harus bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah Ta’alaa, istiqomah dan bersabar disaat menghadapi cobaan.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ’anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,

حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ

“Surga itu diliputi perkara-perkara yang dibenci (oleh jiwa) dan neraka itu diliputi perkara-perkara yang disukai syahwat.”(HR Muslim no. 5049 & HR Bukhari no. 6006)

Bila seseorang menghabiskan hidupnya untuk mengikuti hawa nafsu, tidak dipenuhi oleh amal shaleh dan ibadah maka sulit baginya untuk meniti jalan menuju Surga.

Singkatnya Waktu

Waktu adalah modal manusia untuk meraih kedudukan yang tinggi di sisi Allah Subhanahu Wata’ala, namun jika umur yang panjang dipenuhi dengan keburukan maka pemiliknya menjadi orang yang paling buruk.

Dari Abdurrahman bin Abu Bakrah, dari bapaknya, bahwa seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, siapakah manusia yang terbaik?” Rasulullah bersabda,

مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ قَالَ فَأَىُّ النَّاسِ شَرٌّ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ

Beliau menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya”. Dia bertanya lagi, “Lalu siapakah orang yang terburuk?” Beliau menjawab, “Orang yang berumur panjang dan buruk amalnya”.
[HR. Ahmad; Tirmidzi; dan al-Hâkim. Dishahihkan oleh al-Albâni rahimahullah dalam Shahîh at-Targhîb wat Tarhîb, 3/313, no. 3363, Maktabul Ma’arif, cet. 1, th 1421 H / 2000 M]

Ulama Tabi’in Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:

اِبْنَ آدَمَ إِيَّاكَ وَالتَّسْوِيْفَ فَإِنَّكَ بِيَوْمِكَ وَلَسْتَ بِغَدٍّ فَإِنْ يَكُنْ غَدٌّ لَكَ فَكُنْ فِي غَدٍّ كَمَا كُنْتَ فِيْ الْيَوْمَ وَإِلَّا يَكُنْ لَكَ لَمْ تَنْدَمْ عَلَى مَا فَرَّطْتَ فِيْ الْيَوْمِ

Wahai anak Adam, janganlah engkau menunda-nunda (amalan-amalan), karena engkau memiliki kesempatan pada hari ini, adapun besok pagi belum tentu engkau memilikinya. Jika engkau bertemu besok hari, maka lakukanlah pada esok hari itu sebagaimana engkau lakukan pada hari ini. Jika engkau tidak bertemu esok hari, engkau tidak akan menyesali sikapmu yang menyia-nyiakan hari ini (Taqrib Zuhd IbnulMubarok, 1/28.)

Jangan terlena dengan masa muda dan menyia-nyiakan waktu. Karena semua akan dimintai pertanggungjawabannya nanti oleh Allah Ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ

“Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba nanti pada hari kiamat, sehingga Allah akan menanyakan tentang (4 perkara:)
1. tentang umurnya dihabiskan untuk apa.
2. tentang ilmunya diamalkan atau tidak.
3. Tentang hartanya, dari mana dia peroleh dan ke mana dia habiskan.
4. tentang tubuhnya, capek / lelahnya untuk apa.”
(HR Tirmidzi No. 2416 dan Tirmidzi berkata hadits ini hasan shahih. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ad-Darimi dan lainnya dan dishahihkan oleh Syaikh Muhammad bin Nashiruddin Al-Albani).

Untuk itu tak lupa kita selalu berdoa kepada Allah Ta ‘ala agar diberi kenikmatan untuk beribadah, dapat memanfaatkan waktu muda sebaik-baiknya, dan bersegera menyiapkan bekal untuk akhirat.

Supaya kita makin fokus dalam menjalani hidup, yuk pahami apa tujuan hidup manusia sesungguhnya. Tonton video di bawah ini, hanya setengah jam saja.

Study room, 21 Muharram 1441 H, before Nahwu class.

The Habaib – Media Islam dan Kajian Online

Leave a Reply

*