Benefit Bershalawat Kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Bershalawat adalah amalan yang mudah dan dapat dikerjakan kapan saja, tapi masih ada kaum muslim yang menganggap sepele amalan ini, padahal..

Perintah bershalawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

Diantara hak Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam atas umatnya adalah dicintai, dan salah satu bentuk dari kecintaan adalah memperbanyak shalawat dan salam kepada Nabi ﷺ , sebagaimana diperintahkan Allah Ta’ala kepada orang-orang yang beriman dalam firman-Nya :

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. Al-Ahzab Ayat 56 )

Yang dimaksud dengan Allah Ta’ala bershalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah pujian Allah Ta’ala atas beliau dihadapan para malaikat-Nya yang mulia. Sedangkan Shalawat Umat beliau adalah permohonan ampun bagi beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Shalawat itu akan sampai kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dan amalan ini dapat dikerjakan kapan saja dan dimana saja oleh umatnya, sebagaimana hadits yang disampaikan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ,

وَصَلُّوا عَلَيَّ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ تَبْلُغُنِي حَيْثُ كُنْتُمْ

Bershalawatlah kepadaku, sesungguhnya shalawat kalian akan sampai kepadaku dimanapun kalian berada. (HR. Abu Daud no. 2046).

Pahala bershalawat

Disiapkan ganjaran yang sangat besar bagi orang yang bershalawat, Sebagaimana dikabarkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwa beliau mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata :

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا

orang yang bershalawat atasku dengan satu shalawat, niscaya Allah akan bershalawat atasnya dengannya sepuluh kali (HR. Muslim no. 384).

Dan dikatakan orang yang celaka adalah yang tidak bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika disebut nama beliau, Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ

Celakalah seseorang, aku disebut-sebut di depannya dan ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku (HR. Tirmidzi no. 3545, hadits ini Hasan shahih, dan Syaikh Al-AlBani dalam Shahih Jami’ 3510 )

Keutamaan bershalawat di hari Jum’at

Hari Jumat adalah hari raya umat muslim pekanan, dan banyak amalan yang dapat dikerjakan oleh seorang muslim. Salah satu amalan yang paling mulia dan mendapatkan ganjaran besar adalah bershalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalilnya dari ِAus bin Aus radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فِيهِ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ قَالَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرِمْتَ يَقُولُونَ بَلِيتَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ

Sesungguhnya di antara hari-harimu yang paling utama adalah hari Jum’at, Maka perbanyaklah shalawat kepadaku -karena- shalawat kalian akan disampaikan kepadaku.” Aus bin Aus berkata: para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin shalawat kami bisa disampaikan kepadamu, sementara anda telah tiada (meninggal)? -atau mereka berkata: “Telah hancur (menjadi tulang)”- Beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah azza wa jalla mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi. (HR. Abu Daud No. 2046)

Sadarkah teman-teman ? bahwa dengan membaca artikel diatas, kita telah membaca shalawat minimal 13 kali, begitu mudah bukan?

Moga Allah Ta’ala jadikan kita orang-orang yang banyak bershalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, terutama di hari jum’at yang penuh berkah.

Referensi :

  • Syaikh Rasyid bin Husain Al Abdul Karim, Durus alyaumiyah min as sunnah wa Al ahkamu As syar’iyah, 1426 H.

The Habaib – Media Islam dan Kajian Online

Leave a Reply

*