Keutamaan Puasa sunnah Tasu’a (9 Muharram) & ‘Asyura ( 10 Muharram )
Kita dianjurkan melakukan amalan puasa sunnah sebanyak-banyaknya pada bulan Muharram. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).
Ganjaran puasa hari ’Asyura (10 Muharram) adalah sebagaimana hadits dari Abu Qotadah Radhiallahu’anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1976).
وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Namun selain tanggal 10 Muharram, kita juga disunnahkan berpuasa pada 9 Muharram, dalilnya dari hadits sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata bahwa ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melakukan puasa hari ’Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى.
“Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani.”
Lantas beliau mengatakan,
فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ
“Apabila tiba tahun depan- Insya Allah – kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.”
Ibnu Abbas mengatakan,
فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.
“Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sudahkeburu meninggal dunia.” (HR. Muslim no. 1134)
Semoga Allah Ta’ala berikan kesehatan kepada kita semua untuk dapat mengamalkan puasa sunnah pada tanggal 9 dan 10 muharram tahun ini.
The Habaib – Media Islam dan Kajian Online